Rabu, 25 Mei 2011

Menjaga Kecemburuan Allah

Katakanlah , Tuhanku mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi”. (QS Al-A’raf 33)RasuluLlah SAWW bersabda :
“Tiadalah seseorang yang lebih cemburu dari Allah. Termasuk kecemburuannya adalah mengharamkan perbuatan yang keji baik yang tampak maupun yang tersembunyi”.
Sabda Beliau yang lain :
“sesungguhnya Allah cemburu dan orang mukmin cemburu. Kecemburuan Allah adalah jika seorang hamba yang beriman melakukan perbuatan yang diharamkan Allah Ta’ala”.

Muhammad bin Hasan bercerita :Ketika saya mengelilingi gunung libanon, tiba-tiba muncul seorang pemuda di hadapan kami yang badannya terbakar oleh panasnya udara. Ketika melihat saya dia langsung berpaling dan berlari, lalu saya mengejar dan mengikutinya.
“Nasihatilah saya !” teriak saya dari jarak yang agak dekat.
Tanpa berpaling, pemuda itu meninggalkan pesan, Hati-hatilah sesungguhnya Dia sangat pencemburu. Dia tidak ingin di hati hamba-Nya ada ketertarikan kepada selain-Nya”. Pemuda itu segera menghilang dan saya merenungkan kata-katanya”.

An-Nashr Abadzi berkata, “Allah itu sangat pencemburu. Diantara kecemburuann-Nya adalah Dia tidak memberikan jalan untuk menuju kepada-Nya di jalan selain jalan-Nya.”

Suatu hari Rabiah Al-Adawiyah mengalami sakit. Salah seorang pengunjung menanyakan keadaannya.
“Apa penyebab penyakitmu ?”
“Saya telah melihat surga di hatiku, lalu Tuhan mendidikku. Dia menegurku,dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Dia berkata sambil memandang Tuhan di dalam hatinya.

Ahmad An-Nuri seoarng shufi pengembara ketika sedang dalam perjalanannya dia mendengar suara azan, lalu menjawabnya dengan jawaban lain, “Tusukan dan racun kematian.” Selang beberapa detik dia mendengar lolongan suara anjing, lalu menjawab, “Baik, semoga engkau berbahagia”. Orang yang mendengarnya memprotes,” Sesungguhnya hal ini sama dengan meninggalkan agama karena mengatakan tusukan dan racun kematian untuk jawaban suara azan dan menyambut lolongan anjing dengan jawaban yang baik.” Dia menjawab, “Karena suaranya bagaikan kepala orang yang berzikir kepada Allah dengan hati yang lengah. Sedangkan tentang anjing itu Allah berfirman :
Dan tidak satupun makhluk melainkan bertasbih dengan memuji-Nya (QS Al-Isra 44)

Diambil dari "Risalah al Qushairiyah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar