Senin, 09 April 2012

Sekelompok orang berkunjung menemui seorang guru sufi bernama Asy-Syibli. Guru sufi menyambutnya dengan terbuka. “Kalian ini siapa?” tanya Asy-Syibli. “Kami ingin meminta nasehat, petunjuk atau ilmu apa saja yang bisa diberkan pada kami. Kami adalah para pencintamu,” jawab mereka dengan meyakinkan.
Mendengar jawaban itu, Asy-Syibli malah memunguti kerikil di sekitarnya dan melempari mereka dengan kerikil yang dipungutnya tadi. Demi menyaksikan dan menyadari bahwa diri mereka dilempari oleh orang yang mereka sangat cintai, mereka pun lari terbirit-birit.
Dari kejauhan, Asy-Syibli berseru: “Kalian mencintaiku. Tapi kenapa kalian melarikan diri dari bencanaku?’

Rabu, 22 Februari 2012

PUISI TERAKHIR W.S. RENDRA


Seringkali aku berkata,

Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya

Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya

Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:

Mengapa Dia menitipkan padaku ?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak popularitas, dan

kutolak sakit,

kutolak kemiskinan,

seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:

Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih

Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,

Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku


Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.


“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”








Selasa, 21 Februari 2012

Sabar Tanpa Mengeluh

Abul Hassan pergi haji ke Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. “Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,pasti itu karena dia tidak pernah risau dan bersedih hati.”Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, “Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati karena risau, dan tak seorang pun yang tau tentang aku dalam hal ini.”Abu Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu ?” Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban. Ku lihat anakku saat itu sedang bermain dan yang satu masih menyusu, lalu aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, “Hai adikku, maukah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?” Jawab adiknya, “Baiklah kalau begitu ?”Lalu disuruh adiknya berbaring dan disembelihnya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancar keluar dari leher adiknya maka dia lari ke bukit yang kemudian di sana ia dimakan oleh serigala. Lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu hingga mati kehausan. Lalu aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis dan hancurlah kulit badannya. Berita ini terdengar oleh anakku yang telah berrumah tangga yang tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pingsan hingga sampai menemui ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara.”Lalu Abul Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?” Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti selain sia-sia belaka.”



Tidak ada sujung kukupun apa2 yang menimpaku, tapi keluhanku jauh melebihi keluhan wanita berwajah cemerlang ini.

Ya Rabbana, beri hamba kemampuan untuk menahan keluhan dan bersabar atas semua rahmat-Mu, karena apapun yang Engkau hadirkan, itu adalah dari sisi-Mu dan itu untuk mensucikan jiwa hamba.............

Selasa, 31 Januari 2012

Wasiat dari Khalifah UMAR BIN KHATTAB

1.Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya,maka cacilah dirimu.Karena,celamu lebih banyak darinya.

2.Bila engkau hendak memusuhi seseorang,maka musuhilah perutmu dahulu.Karena,tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.

3.Bila engkau hendak memuji seseorang,pujilah ALLAH S.W.T.! Karena,tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain DIA.

4.Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu,maka tinggalkanlah kesenangan dunia.Sebab,andaikata engkau meninggalkannya,berarti engkau terpuji.

5.Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu,maka bersiaplah untuk mati.Karena,jika engkau tidak bersiap untuk mati,engkau akan menderita,rugi penuh penyesalan.

6.Bilamana engkau ingin menuntut sesuatu,maka tuntutlah akhirat.Karena,engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Dosa Yang Tidak Diampuni di Malam Al Qadar

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka setiap hari saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Khusus pada malam Jum’at dan hari Jum’at Allah swt membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka setiap jam, yang semestinya mereka itu disiksa. Khusus pada hari terakhir bulan Ramadhan Allah swt membebaskan sejumlah manusia yang dibebaskan sejak awal bulan hingga hari yang terakhir. Khusus pada malam Al-Qadar Allah Azza wa Jalla memerintahkan malaikat Jibril untuk turun ke bumi bersama para malaikat pencatat amal…Pada malam ini mereka mengucapkan salam kepada setiap manusia yang menghidupkan malam itu dengan ibadah, shalat dan zikir. Para malaikat berjabatan tangan dengan mereka, dan mengaminkan doa mereka hingga terbit fajar. Ketika terbit fajar Jibril memanggil para malaikat: Wahai para malaikat, mari kita pergi. Para malaikat berkata: Wahai Jibril, apa yang telah diperbuat oleh Allah swt untuk hajat-hajat kaum mukminin dari ummat Muhammad saw. Jibril menjawab: “Sungguh Allah swt telah memperhatikan mereka malam ini, memaafkan kesalahan mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka kecuali empat orang.” Lalu Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya: “Peminum khomer, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, orang yang memutuskan silaturrahim, dan orang yang dengki. Ketika malam Idul Fitri tiba, yakni malam jawaiz, malam Allah swt menganugerahkan pahala kepada orang-orang yang beramal baik tanpa perhitungan.”



Rasulullah saw bersabda: “Allah swt memerintahkan kepada malaikat agar berseru setiap hari di bulan Ramadhan: “Berbahagialah wahai hamba-hamba-Ku, kalian telah diampuni dosa-dosa kalian yang lalu, dan Aku akan memberi pertolongan kepada sebagian kalian karena sebagian yang lain di malam Al-Qadar kecuali orang yang berbuka karena mabuk atau dengki kepada saudaranya sesama muslim.”



Semoga jika ada kedengkian di hati kita walau hanya sebesar zahra, Dia Yang Maha Rahman dan Rahim itu mencabutnya dengan segala kelembutan agar Dia mengmpuni dosa-dosa kita.



23 Ramadhan 1432 H



http://islampraktis.wordpress.com/2008/09/07/dosa-dosa-yang-tidak-diampuni-di-malam-al-qadar/

18 Hal yang Membuat Dosa Diampuni

Allah Swt berfirman :

“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Padahal Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Al-Maidah [5] ayat 74)

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas

terhadap diri mereka sendiri,

janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.

Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Al-Zumar [39] ayat 53)

1. BERTAUBAT

Al-Quran yang suci mengatakan :”Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Ali Imran [3] ayat 135)

“Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Maidah [5] ayat 39)

2. BERBAKTI DAN MENDOAKAN KEDUA ORANGTUA

Al-Quran yang mulia mengatakan : “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (QS Al-Ahqaf [46] : 15-16)

2. MENGIKUTI PETUNJUK, DAN WASIAT RASULULLAH SAW SERTA MEMULIAKANNYA

Al-Quran yang mulia mengatakan: “Katakanlah: “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad Saw), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran [3] ayat 31)

“Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Hujurat [49] ayat 3)

3. INFAQ

Allah Swt berfirman : “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.” (QS Al-Taghabun [64] ayat 17)

4. BALASAN DI DUNIA

Imam Ja’far al-Shadiq as berkata, “Apabila Allah menghendaki kebaikan atas seseorang hamba maka Allah segerakan balasannya di dunia. Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukkan atas seorang hamba maka ditundalah balasannya sehingga ia mendapatkannya di Hari Qiyamat.” (Bihar al-Anwar 81:177)

5. SABAR ATAS UJIAN HIDUP

Al-Quran suci mengatakan : “..kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS Hud [11] ayat 11)

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya seorang mu’min itu apabila melakukan dosa maka diujilah dia dengan kefakiran maka apabila ia sabar niscaya hal itu menjadi penghapus dosanya. Atau diuji ia dengan penyakit, maka apabila ia sabar niscaya hal itu menjadi penghapus dosanya atau ia diuji dengan rasa ketakutan dari Sultan (raja) yang menuntutnya, maka hal itupun menjadi penghapus dosanya atau ia dicoba sehingga ia menemui kematiannya maka ketika ia berjumpa dengan Allah maka tidak ada lagi dosa-dosanya dan Allah memasukkannya ke dalam surga.” (Bihar al-Anwar 81 : 199)

6. MUSIBAH

Rasulullah saww bersabda, “Tidaklah menimpa musibah kepada seorang mu’min laki-laki dan perempuan atas dirinya dan hartanya serta anaknya sehingga ketika ia menjumpai Allah maka tidak ada lagi kesalahan padanya.”

(Bihar al-Anwar 67 : 236)

7. SIKSA KUBUR DI ALAM BARZAKH

Imam Ali ar-Ridha as berkata, “[Di dalam firman-Nya : “Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.” (QS Al-Rahman [55] ayat 39)], “Sesungguhnya barangsiapa yang memiliki keyakinan yang benar lalu dia berbuat dosa dan dia tidak sempat bertaubat di dunia, maka diazablah ia di Alam Barzakh sampai ketika ia di hari Qiyamat tidak ada lagi dosanya dan tidak pula ia ditanya tentang itu” (Tafsir Nur ats-Tsaqalain 5 : 155)

8. PENYAKIT

Imam Ali ar-Ridha as berkata, “Sakit bagi orang mu’min merupakan penyucian (atas dosanya) dan juga rahmat. Tetapi bagi orang yang ingkar, sakit adalah ’azab dan laknat dan sesungguhnya penyakit bagi seorang mu’min adalah penghapus dosa.” (Bihar al-Anwar 81 : 183)

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya penyakit itu membersihkan jasad dari dosa-dosa sebagaimana alat peniup pandai besi membersihkan karat dari besi.” (Bihar al-Anwar 81 : 197)

Ditanyakan kepada Amirul Mu’minin as tentang penyakit yang menimpa seorang bayi, beliau menjawab, “Itu merupakan penghapus dosa (kafarat) bagi orang tuanya.” (Bihar al-Anwar 81 : 186)

Allah Ta’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi), “Ahli taat-Ku dalam jamuan-Ku, dan ahli syukur-Ku dalam limpahan-Ku, dan ahli dzikir-Ku dalam nikmat-Ku, tapi ahli maksiat kepada-Ku tidak ada bagian untuk mereka dari rahmat-Ku. Tetapi jika mereka bertaubat maka Aku adalah kekasihnya, dan apabila mereka berdoa maka Aku akan jawab doanya dan apabila mereka sakit, Aku yang akan menyembuhkannya dan Aku akan mengobati mereka dengan ujian dan musibah untuk membersihkan mereka dari dosa-dosa dan cela.”

(Bihar al-Anwar 77 : 42)

9. KESEDIHAN

Rasulullah saww bersabda, “Apabila seorang mu’min telah banyak dosa-dosanya dan ia belum mengamalkan apa-apa yang dapat menghapus dosa-dosanya maka Allah akan mengujinya dengan kesedihan demi menghapus dosa-dosanya.” (Bihar al-Anwar 73 : 157)

Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata, “Sesungguhnya kesedihan itu menghapus dosa orang muslim.” (Bihar al-Anwar 73 : 157)

10. KESUSAHAN DI DALAM MENCARI PENGHIDUPAN (NAFKAH)

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya ada dosa di antara dosa-dosa yang tidak dapat dihapus dengan shalat dan tidak juga dengan sedekah.”, maka ditanyakan kepada Nabi saww, “Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullah?”, jawab Nabi, “Kesusahan di dalam mencari penghidupan.”

(Bihar al-Anwar 73 : 157)

11. TAQWA, KEJUJURAN, PERBUATAN BAIK, DAN AMAL SHALIH

Allah SwT berfirman, “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.”

(QS Al-Thalaq [65] ayat 5)

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”

(QS Hud [11] ayat 114)

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min , laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

(QS Al-Ahzab [33] ayat 35)

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

(QS Al-Ahzab [33] 70-71)

Lihat ayat-ayat lainnya : QS 34:4; 35:7; 36:11, 67:12

12. AKHLAQ YANG BAIK

Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata, “Sesungguhnya akhlaq yang baik itu menghapus kesalahan (dosa) sebagaimana matahari mencairkan es dan sesungguhnya akhlaq yang buruk itu merusak amal (baik) sebagaimana cuka merusak madu.” (Bihar al-Anwar 71 : 356)

Rasulullah saww bersabda,“4 hal yang dapat menghapus dosa dan Allah gantikan dengan kebaikan : 1. Shadaqah, 2. Malu, 3. Akhlaq yang baik, 4. Rasa syukur.” (Bihar al-Anwar 71 : 332)

13. MEMPERBANYAK SUJUD

Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww dan berkata,“Wahai Rasulullah, telah banyak dosa-dosaku tapi sedikit amalku,” maka Rasul saww bersabda, “Perbanyaklah sujud karena sujud itu menggugurkan dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan dari pohon” (Bihar al-Anwar 85 : 162)

14. HAJJI DAN UMRAH

Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saww telah bersabda, ”Dari satu umrah ke umrah berikutnya merupakan penghapus dosa yang ada di antara keduanya dan hajji yang diterima (Allah) balasannya adalah surga dan ada suatu dosa di antara dosa-dosa yang tidak dapat diampuni kecuali dengan wukuf di ‘Arafah.” (Bihar al-Anwar 99 : 50)

Imam Ali as berkata, ”Menjalani hajji ke Bait Allah dan umrahnya, keduanya menghapus kefakiran dan mencuci dosa.” (Nahjul Balaghah, Khutbah ke 110)

15. BERDOA, BERISTIGHFAR DAN BERZIKIR

Al-Quran yang mulia mengatakan : “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Al-Nisa [4] ayat 110)

16. BANYAK MEMBACA SHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD DAN KELUARGANYA

Imam Ali Ar-Ridha as berkata, “Barangsiapa yang belum mampu untuk menghapus dosa-dosanya maka perbanyaklah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena yang demikian itu dapat merontokkan dosa serontok-rontoknya” (Bihar al-Anwar 94 : 47)

17. HIJRAH, BERJIHAD DI JALAN ALLAH & MENAMPUNG KAUM MUHAJIRIN *]

Al-Quran yang mulia mengatakan :”Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya : “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain . Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS Ali Imran [3] ayat 195)

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan , mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki yang mulia.” (QS Al-Anfal [8] ayat 74)

Lihat juga ayat-ayat : QS Al-Shaff [61] : 11-12;

18. KEMATIAN

Rasulullah saww bersabda, “Kematian dapat menjadi penebus dosa-dosa orang-orang beriman.” (Amali lil-Mufid, h. 166)

“Tidak ada do’a mereka selain ucapan:

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami

dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan

dalam urusan kami

dan tetapkanlah pendirian kami,

dan tolonglah kami terhadap kaum yang ingkar.”

(QS Ali Imran [3] ayat 147)

“Ya Tuhan kami,

sesungguhnya kami mendengar

(orang) yang menyeru kepada iman :

“Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”,

maka kamipun beriman.

Ya Tuhan kami,

ampunilah bagi kami dosa-dosa kami

dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami,

dan wafatkanlah kami beserta

orang-orang yang banyak berbakti.”

(QS Ali Imran [3] ayat 193)





Sumber:

http://fajarsepti.multiply.com/journal/item/10/18_Hal_Yang_Membuat_Dosa_Diampuni_Dan_Dihapuskan