Selasa, 22 Februari 2011

Ketika Menghadapi Ujian dari - Nya

"Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga." (Riwayat Bukhori dan Muslim)


Dari kata-kata suci Baginda Rasulullah Saw diatas, kita menyadari bahwa dalam perjalanan kehidupan kita ini tidak lepas dari sebuah perjalanan yang sudah tertulis dengan jelas dan pasti dalam ketetapan kita masing-masing. Tidak ada satu makhlukpun yang bisa memilih atau menghendaki sesuatu bisa terjadi atas dirinya tanpa ijin dan ketetapan dari Sang Pencipta kita.


Pada sebuah "musibah" yang Dia turunkan sebetulnya ada "kebaikan" buat pertumbuhan diri/nafs kita. Bisa jadi, hanya dengan media "musibah" itulah kita "dikembalikan" kepada ketepan kita yang sebenarnya.. Maka Rasulullah mengatakan sebagai berikut: “Sungguh menakjubkan bagi seorang mukmin! Tidak ada satu takdir Allah tentang sesuatu melainkan selalu baik baginya.Bila dia ditimpa oleh suatu kemudaratan, dia pun bersabar dan perkara tersebut baik baginya.Dan apabila dia dianugerahkan suatu kesenangan, dia pun bersyukur dan perkara tersebut baik baginya.Dan,perkara itu tidak diperuntukkan kepada seorang pun melainkan hanya bagi orang mukmin”. (HR.Bukhari-Muslim)

Kata-kata Beliau Saw ini hendak menggambarkan bahwa seorang mukmin sejati itu tidak memandang atau menilai sesuatu yang Dia turunkan menurut kehendak dirinya sendiri,, tapi seorang Mukmin hanya akan melihat Siapa yang menurunkan sesuatu itu terhadap dirinya. Seorang Mukmin, pandangan matanya hanya tertuju kepada Allah Ta'ala semata, bukan kepada ciptaan/ makhluk-Nya.
“Tidak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat darinya melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu menggugurkan daun-daunnya. (HR.Muttafaq allaih)
Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman kepada para malaikat, “Jika Aku menguji salah seorang hamba-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya".
“Siapa saja yang dikehendaki menjadi orang yang baik oleh Allah, Dia akan memberinya cobaan”. (HR.Bukhari)
“Terus menerus cobaan dan malapetaka memimpa mukmin dan mukminah, pada hartanya, pada dirinya, pada kehormatannya, di terus mendapat cobaan, hingga dia berjalan di muka bumi tanpa menyandang satu dosapun.”
Dari semua hadist - hadist tersebut diatas, betapa sangat membanggakan dan sepatutnya kita bersyukur dengan   "upaya" Allah Ta'ala memuliakan seorang hamba-Nya dengan "ujian" tersebut. Dia sangat menginginkan hamba-Nya itu bersih seperti ketika Dia menciptakan dan pertama kali menurunkan ke muka bumi ini.
Dengan keadaan diri dan  hati yang bersih, Dia menginginkan kita bisa memancarkan atau "mengabarkan" tentang Diri dan Sifat-Nya kepada alam semesta ini. Kita akan bisa menjadi wakil-Nya, yaitu merahmati alam semesta kita, seperti halnya Rasulullah Saw. Bukankah kita ini diciptakan sebagai sarana bagi Dia untuk memperkenalkan dirinya. “Aku adalah khazanah tersembunyi. Kemudian Aku cinta untuk dikenal maka Aku ciptakan semesta dan segala isinya supaya Aku dikenal.” (Hadist Qudsi)
Mengapa Allah menurunkan "musibah"? Dalam perjalanan kita di dunia ini, karena kebodohan dan ketidak tahuan kita maka kita banyak melakukan kesalahan dan berjalan menjauh dari apa-apa yang Dia inginkan atas diri kita. Semakin tenggelam kita dalam pemenuhan keinginan diri kita sendiri, semakin kita menjauhdari  keinginan Tuhan. Maka, untuk mengembalikan kita kepada suatu jalan yang Dia sudah tetapkan atas diri kita, maka dibuatlah "musibah" tersebut agar kita kembali kepada-Nya. Dengan menjerit dan memohon pertolongan pada-Nya.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS.Assura :30).

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) darimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi”. (Annisa :79).
“Dan apabila kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.” (Arrum :36)


Didalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda :”Akan datang suatu zaman atas manusia. Perut mereka menjadi tuhan-tuhan mereka. Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka. Dinar-dinar menjadi agama mereka. Kehormatan mereka terletak pada kekayaan mereka. Ketika itu, tidak tersisa iman sedikit pun kecuali namanya saja. Tidak tersisa islam sedikitpun kecuali namanya saja. Tidak tersisa al Quran kecuali pelajarannya saja. Masjid-masjid mereka makmur dan damai. Akan tetapi hati mereka kosong dari petunjuk. Ulama-ulama mereka menjadi makhluk-makhluk Allah yang paling buruk dipermukaan bumi. Kalau terjadi zaman seperti itu, Allah akan menyiksa mereka dan menimpakan kepada mereka berbagai bencana kekejaman penguasa, kekeringan dan kekejaman para pejabat serta para pengambil keputusan. Maka takjublah para sahabat. “Ya Rasulullah, apakah mereka penyembah berhala ? Nabi menjawab, “Ya, bagi mereka setiap serpihan dan kepingan uang menjadi berhala.
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah 214)

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kami, kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat dari kami ia berkata : “Sesungguhnya Aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Azzumar :39)

“ Jika Kubebankan kemalangan untuk salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, dan anaknya, kemudian dia menerimanya dengan sabar yang sempurna, Aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amal baginya. (Hadits Qudsy Riwayat Attirmidzi, Addailami dan Al-Qudhai)

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. (QS.Assura :30)



Rabu, 16 Februari 2011

Wanita Penghuni Nereka



Imam Ali berkata,:Suatu hari, aku dan Fatimah melihat nabi sedang menangis tersedu-sedu.Lalu kami bertanya:”Ya Rasulallah, apa yag membuatmu menangis seperti ini? Rasulallah menjawab:”Di malam Mi’raj,aku melihat sekelompok wanita dari umatku dalam keadaan tersiksa dengan siksaan yang pedih hingga membuatku menangis. Saya melihat perempuan dalam keadaan rambutnya tergantung dan otaknya mendidih. Ada perempuan yang lidahnya terjulur dan siram dengan air neraka yang panas.Dan sebagian lagi memakan dagingya sendiri,di bawah badan mereka ada api yang menyala,dan sebagian lagi kaki dan tangan dalam keadaan terikat,sedangkan ular dan kalajengking mengelilinginya, Dan wanita yang lainnya dalam keadaan tuli dan bisu dan dia ditaruh dalam peti yang penuh dengan api yang menyala.Otaknya keluar dari hidungnya dan badannya robek-robek sampai terpisah dari tulangnya.Dan banyak lagi siksaan-siksaan yang aku lihat di sana.

Lalu Sayyidah fatimah bertanya,”Ya Rasulallah, mengapa mereka di siksa oleh Allah SWT sedangkan mereka adlah wanita-wanita yanh beriman?”Rasulallah menjawab: “ Wahai anakku, wanita yang digantung rambutnya, adalah wanita yang tidak memakai hijab, wanita yang lidahnya terjulur adalah wanita yang menyakiti suaminya, wanita yang susunya di gantung adalah wanita yang tidak mau tidur dengan suaminya, wanita yang kakinya di gantung adalah wanita yang keluar dari rumah tampa seizin suaminya,Wanita yang memakan dangingnya sendiri adalah wanita yang merias dirinya untuk orang lain ,wanita yang kakinya diikat dan di kelilingi ular dan kalajengking adalah wanita yang shalat dengan pakaian najis serta tidak mandi setelah haid atau senggama,wanita yang tuli dan bisu adalah wanita yang berbuat zina dan anak-anaknya di serahkan pada suaminya,wanita yang menggunting badanya sendiri adalah wanita yang membanggakan diri sendiri pada orang lain,wanita yang badannya dan mukanya terbakar dan dia memakan ususnya serta semua isi perutnya adalah wanita yang menyuruh orang lain berbuat zina,wanita yang kepalanya kepala babi dan badannya badan keledai adalah wanita yang suka berbohong dan mengadu domba, dan wanita yang bermuka anjing dan api masuk dari belakang dan keluar dari mulutnya adalah wanita yang suka menyanyi."

Ketika sayyidah Zahra di rumah merasa sangat repot dan lelah mengurus rumah tangganya beliau dan Ali kwj datang kepada Rasullullahuntuk  meminta pembantu. 
Rasullah bersabda, “Wahai anakku, takutlah kamu pada Allah dan kerjakanlah perintah-perintah ilahi. Kerjakanlah semua pekerjaan rumahmu, uruslah urusan suami dan anak-anakmu dan ketika engkau hendak tidur, bacalah tiga puluh tiga kali subhanallah dan tiga puluh tiga kali Alhamdulillah dan tiga puluh empat kali Allahu Akbar yang mana zikir ini baik untukmu. Dan lebih baik dari seorang pembantu kau akan mendapatkan kekuatan dari zikir tersebut.”. Kemudian sayyidah Zahra berkata, “Saya rela dan ridha dari ketentuan Tuhan dan RasulNya.”  Suatu hari Rasulallah melihat seorang perempuan yang sedang mengeluh dan gemetar .lalu Rasul bertanya, “ mengapa kau mengeluh dan gemetar?” Perempuan itu menjawab,” Ya rasulallah ,sakit ini menyiksaku sehingga membuat aku mengeluh dan gematar.” Lalu Rasulallah menjawab,” Janganlah kau mengeluh karena sakitmu. Sebab,sakit inilah yang menghilangkan atau menghapus dosa-dosamu.”
Suatu hari Aisyah datang menghadap nabi dan bertanya:’ Ya rasulallah ,siapa yang paling berhak terhadap seorang perempuan”, Nabi menjawab:” Suaminya”, Aisyah bertanya: “ siapa yang paling berhak terhadap seorang lakii-laki”Nabi menjawab:”Ibunya”Dalam suatu riwayat Muaz bin Jabal datang dari syam lalu dia sujud dihadapan rasulallah. Rasulallah bertanya:” Apa yang sedang kamu lakukan”. Muaz menjawab:” Ini adalah adat buat kami, apabila seorang pemimpin datang, kami harus bersujud kepada pemimpin tersebut, dan akupun ingin bersujud padamu ya Rasulallah. Lalu Rasulallah bersabda:”Janganlah kalian bersujud terhadap sesama manusia.Dan seandainya sujud terhadap manusia itu di perbolehkan, maka aku akan memerintahkan perempuan untuk sujud pada suaminya. Dan aku bersumpah atas nama Allah tidak ada perempuan yang mengerjakan hak Allah kecuali dia mengerjakan hak-hak suaminya”.          

Sabtu, 12 Februari 2011

Begini Beliau Mencontohkan Islam

Suatu hari ada seorang pemuda datang menemui Rasulullah (yang ketika itu para sahabat beliau sedang berada disekitarnya), tiba-tiba pemuda itu berkata dengan suara lantang: Ya Rasulullah ! Aku suka zina… belum sempat ia meneruskan kalimatnya, tiba-tiba sebagian para sahabat serentak berdiri ingin memberikan pelajaran berharga pada pemuda itu, namun Rasulullah mencegahnya dan mengatakan sesuatu pada pemuda itu, sambil memenggilnya beliau bersabda: “Wahai anak muda kemarilah dan ceritakan apa yang engkau alami, kemudian pemuda itupun berkata: “Ya Rasulullah ! Aku adalah seorang yang senang sekali melakukan perbuatan zina, sehari atau dua hari aku menaiki tembok tetangga sebelahku dan akupun berbuat zina dengan perempuan yang ada di rumah tersebut…

Kemudian Rasulullah menanyakan sesuatu kepadanya: Wahai anak muda! Apakah engkau memiliki saudara perempuan? Ia menjawab: Iya, Apakah engkau memiliki seorang ibu, Rasulullah bertanya kembali, Ia menjawab: iya, Rasulullah melanjutkan pertanyaan beliau: Apa dan bagaimana perasaan kamu jika saudara perempuanmu atau ibumu diperlakukan orang lain sebagaimana engkau melakukannya pada tetanggamu, apakah engkau mengizinkannya? Pemuda itu menjawab: Tentu tidak ya Rasulullah, aku akan menghajar siapa saja yang berani melakukan hal itu terhadap mereka? Lalu Rasulullah meneruskan sabdanya: Kalau begitu, mengapa engkau melakukan sesuatu yang jika hal itu terjadi pada keluargamu, kamu tidak mengizinkannya, akan tetapi engkau memperbolehkannya untuk dirimu sendiri? Kemudian si pemuda itu meminta jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi.

Kemudian Rasulullah mendoakannya sambil tangan beliau mengusap ke bagian dada pemuda tersebut, beliau bersabda: “Ya Allah hilangkanlah dan cabutlah dari akarnya keinginan pemuda ini untuk melakukan zina dan jadikanlah kecintaan di dalam hatinya untuk berbuat baik.

Kemudian pemuda tadi merasakan sesuatu yang lain dalam dirinya dan berkata: Ya Rasulullah pertama kali aku masuk dan menemuimu perbuatan zina adalah sesuatu yang paling aku senangi dan sekarang aku keluar dari majlismu dalam keadaan perbuatan zina adalah sesuatu yang paling aku benci. Kemudian pemuda itupun keluar dari majlis tersebut. Pada saat itu Rasulullah berpaling kepada para sahabat beliau dan bersabda: “Jika kalian tadi memukulinya apa yang akan terjadi, pemuda itu akan tetap melakukan perbuatannya yang keji itu dan akan membenci agama yang kalian anut".



Jika Kanjeng Rasululllah Saw yang mulia itu mencontohkan indahnya Islam seperti kisah diatas, lantas apa yang kita saksikan pada hari kini sangat memilukan.
Sang Kekasih Allah itu, Yang paling dekat dan paling tahu kehendak Robbnya mengajarkan kasih sayang dan keindahan akhlak yang semulia ini, entah bagaimana jauhnya apa  yang Beliau ajarkan dengan yang kita amalkan....Masya Allah..
Bahkan diakhir hanyat Beliau sekalipun Beliau sudah menghawatirkan keadaan umatnya, rupanya hal ini benar benar terjadi di masa sekarang ini.
Hanya sholawat  kami semoga tercurah kepada Junjungan semesta alam, semoga kita bisa meneladani keindahan akhlak Uswatun Hasanah kita, kita bisa belajar mengenal akhlak Beliau sebagai usaha untuk memperbaiki diri sendiri...


"Mensyukuri kehadiran Beliau Saw dimuka bumi ini"
13 Feb '11 / 11 Rabiul Awal 1432 H

Senin, 07 Februari 2011

Surga dan Neraka Sudah Ditetapkan Penghuninya

Ingin diam sejenak merenungi apa yang sudah diajarkan dari sebuah hadist Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Berharap mendapat pemahaman dari hadist tersebut sebagai bekal perjalanan dan berharap menjadi cahaya bagi orang tua dan anak-anakkku kelak.

Sebelum seorang anak manusia dilahirkan ke dunia, Kanjeng Nabi mengajari bagaimana cara memilih calon ibu bagi keturunannya:
Rasulullah SAW mengatakan, "Perempuan itu dipilih karena empat hal, yaitu pertama karena hartanya, yang kedua karena keturunannya, yang ketiga karena kecantikannya, dann yang keempat adalah karena agamanya.Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Bahkan, sebelum melakukan "penyemaian", Beliau menganjurkan untuk terlebih dahulu melakukan "ritual" dari mulai wudlu, sholat dan berdoa. Hai ini benar-benar berharap hasil dari "persemaian" tersebut mendapat benih yang unggul sebagai "anak sholih yang mendoakan orang tuanya kelak"“Bismillah, ya Allah, jauhkan syaithan dari kami, dan jauhkan syaithan dari apa yang engkau anugerahkan kepada kami.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang doa ini, “Apabila Allah menakdirkan keduanya untuk mendapatkan anak, maka anak itu tidak akan mendapatkan kemudharatan dari syaithan selamanya.” (HR. Al-Bukhari dan Ashabussunan kecuali An-Nasa’i).

Bahkan, sebelum melakukan "penyemaian", Beliau menganjurkan untuk terlebih dahulu melakukan "ritual" dari mulai wudlu, sholat dan berdoa. Hai ini benar-benar berharap hasil dari "persemaian" tersebut mendapat benih yang unggul sebagai "anak sholih yang mendoakan orang tuanya kelak"Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Dari Syafi Al-Ashbahi dari Abdullah bin Amr, ia bercerita.
Rasulullah pernah keluar menemui kami dan di tangannya terdapat dua kitab. Lalu beliau bertanya, “Tahukah kalian dua kitab apa ini?”
Kami menjawab, “Tidak, kecuali engkau memberi tahu kami, ya Rasulullah.”
Untuk kitab yang berada di tangan kanannya beliau bersabda, “Ini adalah kitab dari Tuhan semesta alam Tabaraka wa ta’ala yang mencatat nama-nama para penghuni surga dan nama-nama orangtua mereka serta kabilah mereka. Kemudian Dia menetapkan dengan tidak menambah atau mengurangi selama-lamanya.”
Sedangkan untuk kitab di tangan kirinya beliau bersabda, “Ini adalah kitab untuk para penghuni neraka yang mencatat nama-nama mereka dan juga nama-nama nenek moyang mereka. Lalu Dia menetapkannya dengan tidak menambah atau mengurangi dari mereka untuk selama-lamanya.”
Kemudian para sahabat Rasulullah saw.bertanya, “Lalu untuk apa kita beramal jika itu tidak ada manfaatnya?”
Rasulullah saw. menjawab,
“Teguhkan dan dekatkan lah, karena penghuni surga telah ditetapkan baginya amal penghuni surga, meskipun ia berbuat amalan apa saja. Sedangkan penghuni neraka telah ditetapkan baginya amal penghuni neraka meskipun ia mengerjakan amalan apa saja.”
Lalu Rasulullah saw. mengangkat tangannya seraya menuturkan, “Golongan ini masuk surga.” Kemudian beliau mengangkat tangan kirinya seraya berujar, “Dan golongan ini masuk neraka.”
[Diriwayatkan Imam Tarmidzi dari Qutaibah dari Laits Abu Qubaili dari Syafi. Dan dari Qutaibah dari Bakr bin Nashr dari Abu Qubail. Dalam Hal ini Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih gharib. Juga diriwatkan Imam Nasa’i dan Imam Ahmad.]
Melalui proses panjang dari sebuah kesempatan dipinjami-Nya kehidupan di dunia ini, manusia yang sejak lahir dibekali hawa nafsu, syahwat dan syaithan yang setiap saat menggelincirkan kita dari jalan Allah, maka banyak manusia yang tidak memahami dan tidak mengenali kembali takdir yang sudah diikatkan di lehernya [7] :172.
Diantara manusia yang ada, hampir semuanya sesat, kecuali yang Allah berikan kepadanya petunjuk, memiliki banyak kemauan, harapan dan cita-cita, baik itu berdasarkan sesuai dengan "jati diri"nya atau sesuai dengan keinginan hawa nafsu dan syahwatnya atau syaithan punya peran dalam perjalanan hidunya, sehingga manusia itu tidak lagi bisa berjalan di jalan yang Allah kehendaki atas dirinya.
Maka, jika Allah menghendaki sebuah kebaikan bagi seseorang, atau untuk mengembalikan seseorang itu ke tempat asal jiwanya diambil, maka diturunkan-Nya "bala" agar orang itu dimurnikan kembali keadaannya sampai sebuah titik semula ketika dia dilahirkan dimuka bumi ini.
Sebuah proses pembersihan, yang tidak ada sebuah hawa nafsu manusia dimanapun yang mengatakan proses itu baik atau nyaman, misalnya dengan dikirimkannya rahmat itu berupa penyakit atau bala yang lainnya.Tapi Dia Yang Maha Baik dan Maha Mengetahui kebaikan bagi makhluk-Nya menurunkan sarana tersebut sebagai sarana "pembersihan".
Demikian juga bagi golongan kiri, sebaik apapun kondisi lahiriyah orang tersebut, tetap Allah akan menigirmkan mekanisme "saringan" sebagai suatu cara untuk dia dikembalikan ke titik asalnya. Dengan dicabutnya kesabaran pada orang tersebut, sehingga yang keluar dari hati dan mulutnya adalah "keluhan"
Maka, betapa Dia Maha Mengatur dan Maha Mengetahui dimana posisi kita........

Maka, tidak ada kalimat yang terucap selain :
“HasbunalLâh Wani’mal-Wakîl”, Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (QS. 3:173)
Fa "Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr",Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong . (QS. 22:78)
LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLAH) ...

Permata, Selasa, 8 February 2011