Selasa, 31 Januari 2012

Wasiat dari Khalifah UMAR BIN KHATTAB

1.Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya,maka cacilah dirimu.Karena,celamu lebih banyak darinya.

2.Bila engkau hendak memusuhi seseorang,maka musuhilah perutmu dahulu.Karena,tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.

3.Bila engkau hendak memuji seseorang,pujilah ALLAH S.W.T.! Karena,tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain DIA.

4.Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu,maka tinggalkanlah kesenangan dunia.Sebab,andaikata engkau meninggalkannya,berarti engkau terpuji.

5.Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu,maka bersiaplah untuk mati.Karena,jika engkau tidak bersiap untuk mati,engkau akan menderita,rugi penuh penyesalan.

6.Bilamana engkau ingin menuntut sesuatu,maka tuntutlah akhirat.Karena,engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Dosa Yang Tidak Diampuni di Malam Al Qadar

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka setiap hari saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Khusus pada malam Jum’at dan hari Jum’at Allah swt membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka setiap jam, yang semestinya mereka itu disiksa. Khusus pada hari terakhir bulan Ramadhan Allah swt membebaskan sejumlah manusia yang dibebaskan sejak awal bulan hingga hari yang terakhir. Khusus pada malam Al-Qadar Allah Azza wa Jalla memerintahkan malaikat Jibril untuk turun ke bumi bersama para malaikat pencatat amal…Pada malam ini mereka mengucapkan salam kepada setiap manusia yang menghidupkan malam itu dengan ibadah, shalat dan zikir. Para malaikat berjabatan tangan dengan mereka, dan mengaminkan doa mereka hingga terbit fajar. Ketika terbit fajar Jibril memanggil para malaikat: Wahai para malaikat, mari kita pergi. Para malaikat berkata: Wahai Jibril, apa yang telah diperbuat oleh Allah swt untuk hajat-hajat kaum mukminin dari ummat Muhammad saw. Jibril menjawab: “Sungguh Allah swt telah memperhatikan mereka malam ini, memaafkan kesalahan mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka kecuali empat orang.” Lalu Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya: “Peminum khomer, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, orang yang memutuskan silaturrahim, dan orang yang dengki. Ketika malam Idul Fitri tiba, yakni malam jawaiz, malam Allah swt menganugerahkan pahala kepada orang-orang yang beramal baik tanpa perhitungan.”



Rasulullah saw bersabda: “Allah swt memerintahkan kepada malaikat agar berseru setiap hari di bulan Ramadhan: “Berbahagialah wahai hamba-hamba-Ku, kalian telah diampuni dosa-dosa kalian yang lalu, dan Aku akan memberi pertolongan kepada sebagian kalian karena sebagian yang lain di malam Al-Qadar kecuali orang yang berbuka karena mabuk atau dengki kepada saudaranya sesama muslim.”



Semoga jika ada kedengkian di hati kita walau hanya sebesar zahra, Dia Yang Maha Rahman dan Rahim itu mencabutnya dengan segala kelembutan agar Dia mengmpuni dosa-dosa kita.



23 Ramadhan 1432 H



http://islampraktis.wordpress.com/2008/09/07/dosa-dosa-yang-tidak-diampuni-di-malam-al-qadar/

18 Hal yang Membuat Dosa Diampuni

Allah Swt berfirman :

“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Padahal Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Al-Maidah [5] ayat 74)

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas

terhadap diri mereka sendiri,

janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.

Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Al-Zumar [39] ayat 53)

1. BERTAUBAT

Al-Quran yang suci mengatakan :”Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Ali Imran [3] ayat 135)

“Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Maidah [5] ayat 39)

2. BERBAKTI DAN MENDOAKAN KEDUA ORANGTUA

Al-Quran yang mulia mengatakan : “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (QS Al-Ahqaf [46] : 15-16)

2. MENGIKUTI PETUNJUK, DAN WASIAT RASULULLAH SAW SERTA MEMULIAKANNYA

Al-Quran yang mulia mengatakan: “Katakanlah: “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad Saw), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran [3] ayat 31)

“Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Hujurat [49] ayat 3)

3. INFAQ

Allah Swt berfirman : “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.” (QS Al-Taghabun [64] ayat 17)

4. BALASAN DI DUNIA

Imam Ja’far al-Shadiq as berkata, “Apabila Allah menghendaki kebaikan atas seseorang hamba maka Allah segerakan balasannya di dunia. Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukkan atas seorang hamba maka ditundalah balasannya sehingga ia mendapatkannya di Hari Qiyamat.” (Bihar al-Anwar 81:177)

5. SABAR ATAS UJIAN HIDUP

Al-Quran suci mengatakan : “..kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS Hud [11] ayat 11)

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya seorang mu’min itu apabila melakukan dosa maka diujilah dia dengan kefakiran maka apabila ia sabar niscaya hal itu menjadi penghapus dosanya. Atau diuji ia dengan penyakit, maka apabila ia sabar niscaya hal itu menjadi penghapus dosanya atau ia diuji dengan rasa ketakutan dari Sultan (raja) yang menuntutnya, maka hal itupun menjadi penghapus dosanya atau ia dicoba sehingga ia menemui kematiannya maka ketika ia berjumpa dengan Allah maka tidak ada lagi dosa-dosanya dan Allah memasukkannya ke dalam surga.” (Bihar al-Anwar 81 : 199)

6. MUSIBAH

Rasulullah saww bersabda, “Tidaklah menimpa musibah kepada seorang mu’min laki-laki dan perempuan atas dirinya dan hartanya serta anaknya sehingga ketika ia menjumpai Allah maka tidak ada lagi kesalahan padanya.”

(Bihar al-Anwar 67 : 236)

7. SIKSA KUBUR DI ALAM BARZAKH

Imam Ali ar-Ridha as berkata, “[Di dalam firman-Nya : “Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.” (QS Al-Rahman [55] ayat 39)], “Sesungguhnya barangsiapa yang memiliki keyakinan yang benar lalu dia berbuat dosa dan dia tidak sempat bertaubat di dunia, maka diazablah ia di Alam Barzakh sampai ketika ia di hari Qiyamat tidak ada lagi dosanya dan tidak pula ia ditanya tentang itu” (Tafsir Nur ats-Tsaqalain 5 : 155)

8. PENYAKIT

Imam Ali ar-Ridha as berkata, “Sakit bagi orang mu’min merupakan penyucian (atas dosanya) dan juga rahmat. Tetapi bagi orang yang ingkar, sakit adalah ’azab dan laknat dan sesungguhnya penyakit bagi seorang mu’min adalah penghapus dosa.” (Bihar al-Anwar 81 : 183)

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya penyakit itu membersihkan jasad dari dosa-dosa sebagaimana alat peniup pandai besi membersihkan karat dari besi.” (Bihar al-Anwar 81 : 197)

Ditanyakan kepada Amirul Mu’minin as tentang penyakit yang menimpa seorang bayi, beliau menjawab, “Itu merupakan penghapus dosa (kafarat) bagi orang tuanya.” (Bihar al-Anwar 81 : 186)

Allah Ta’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi), “Ahli taat-Ku dalam jamuan-Ku, dan ahli syukur-Ku dalam limpahan-Ku, dan ahli dzikir-Ku dalam nikmat-Ku, tapi ahli maksiat kepada-Ku tidak ada bagian untuk mereka dari rahmat-Ku. Tetapi jika mereka bertaubat maka Aku adalah kekasihnya, dan apabila mereka berdoa maka Aku akan jawab doanya dan apabila mereka sakit, Aku yang akan menyembuhkannya dan Aku akan mengobati mereka dengan ujian dan musibah untuk membersihkan mereka dari dosa-dosa dan cela.”

(Bihar al-Anwar 77 : 42)

9. KESEDIHAN

Rasulullah saww bersabda, “Apabila seorang mu’min telah banyak dosa-dosanya dan ia belum mengamalkan apa-apa yang dapat menghapus dosa-dosanya maka Allah akan mengujinya dengan kesedihan demi menghapus dosa-dosanya.” (Bihar al-Anwar 73 : 157)

Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata, “Sesungguhnya kesedihan itu menghapus dosa orang muslim.” (Bihar al-Anwar 73 : 157)

10. KESUSAHAN DI DALAM MENCARI PENGHIDUPAN (NAFKAH)

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya ada dosa di antara dosa-dosa yang tidak dapat dihapus dengan shalat dan tidak juga dengan sedekah.”, maka ditanyakan kepada Nabi saww, “Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullah?”, jawab Nabi, “Kesusahan di dalam mencari penghidupan.”

(Bihar al-Anwar 73 : 157)

11. TAQWA, KEJUJURAN, PERBUATAN BAIK, DAN AMAL SHALIH

Allah SwT berfirman, “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.”

(QS Al-Thalaq [65] ayat 5)

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”

(QS Hud [11] ayat 114)

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min , laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

(QS Al-Ahzab [33] ayat 35)

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

(QS Al-Ahzab [33] 70-71)

Lihat ayat-ayat lainnya : QS 34:4; 35:7; 36:11, 67:12

12. AKHLAQ YANG BAIK

Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata, “Sesungguhnya akhlaq yang baik itu menghapus kesalahan (dosa) sebagaimana matahari mencairkan es dan sesungguhnya akhlaq yang buruk itu merusak amal (baik) sebagaimana cuka merusak madu.” (Bihar al-Anwar 71 : 356)

Rasulullah saww bersabda,“4 hal yang dapat menghapus dosa dan Allah gantikan dengan kebaikan : 1. Shadaqah, 2. Malu, 3. Akhlaq yang baik, 4. Rasa syukur.” (Bihar al-Anwar 71 : 332)

13. MEMPERBANYAK SUJUD

Imam Ja’far ash-Shadiq as berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww dan berkata,“Wahai Rasulullah, telah banyak dosa-dosaku tapi sedikit amalku,” maka Rasul saww bersabda, “Perbanyaklah sujud karena sujud itu menggugurkan dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan dari pohon” (Bihar al-Anwar 85 : 162)

14. HAJJI DAN UMRAH

Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saww telah bersabda, ”Dari satu umrah ke umrah berikutnya merupakan penghapus dosa yang ada di antara keduanya dan hajji yang diterima (Allah) balasannya adalah surga dan ada suatu dosa di antara dosa-dosa yang tidak dapat diampuni kecuali dengan wukuf di ‘Arafah.” (Bihar al-Anwar 99 : 50)

Imam Ali as berkata, ”Menjalani hajji ke Bait Allah dan umrahnya, keduanya menghapus kefakiran dan mencuci dosa.” (Nahjul Balaghah, Khutbah ke 110)

15. BERDOA, BERISTIGHFAR DAN BERZIKIR

Al-Quran yang mulia mengatakan : “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Al-Nisa [4] ayat 110)

16. BANYAK MEMBACA SHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD DAN KELUARGANYA

Imam Ali Ar-Ridha as berkata, “Barangsiapa yang belum mampu untuk menghapus dosa-dosanya maka perbanyaklah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena yang demikian itu dapat merontokkan dosa serontok-rontoknya” (Bihar al-Anwar 94 : 47)

17. HIJRAH, BERJIHAD DI JALAN ALLAH & MENAMPUNG KAUM MUHAJIRIN *]

Al-Quran yang mulia mengatakan :”Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya : “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain . Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS Ali Imran [3] ayat 195)

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan , mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki yang mulia.” (QS Al-Anfal [8] ayat 74)

Lihat juga ayat-ayat : QS Al-Shaff [61] : 11-12;

18. KEMATIAN

Rasulullah saww bersabda, “Kematian dapat menjadi penebus dosa-dosa orang-orang beriman.” (Amali lil-Mufid, h. 166)

“Tidak ada do’a mereka selain ucapan:

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami

dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan

dalam urusan kami

dan tetapkanlah pendirian kami,

dan tolonglah kami terhadap kaum yang ingkar.”

(QS Ali Imran [3] ayat 147)

“Ya Tuhan kami,

sesungguhnya kami mendengar

(orang) yang menyeru kepada iman :

“Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”,

maka kamipun beriman.

Ya Tuhan kami,

ampunilah bagi kami dosa-dosa kami

dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami,

dan wafatkanlah kami beserta

orang-orang yang banyak berbakti.”

(QS Ali Imran [3] ayat 193)





Sumber:

http://fajarsepti.multiply.com/journal/item/10/18_Hal_Yang_Membuat_Dosa_Diampuni_Dan_Dihapuskan

Sedih Benar

Fudhail bin Iyadh, tokoh ulama yang terkenal ketakwaannya di zaman generasi tabi’in bercerita bahwa suatu ketika, saat berada di Masjidil Haram, ia didatangi seseorang yang menangis. Fudhail bertanya, “Kenapa engkau menangis?” Orang itu menjawab, “Aku kehilangan beberapa dinar dan aku tahu ternyata uangku dicuri.” Fudhail mengatakan, “Apakah engkau menangis hanya karena dinar?” Sungguh mengejutkan jawaban orang itu. Ia menjawab, “Tidak, aku menangis karena aku tahu bahwa kelak aku akan berada di hadapan Allah, dengan pencuri itu. Aku kasihan dengan pencuri itu, itulah yang menyebabkan aku menangis…”



Ya Allah, suatu saat nanti hambapun berdiri dihadapan-Mu disaksikan oleh hamba-Mu yang lain yang menjadi saksi perjalanan hidup hamba di dunia, bagaimana persaksian mereka ya Allah...............astaghfirullah

Semoga hamba bisa menjadi saksi yang baik bagi hamba2-Mu ya Rabb............
Mu'adz bin Jabal r.a berkata, "Aku pernah berkata, 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku amal yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka'."Beliau menjawab, "Engkau menanyakan sesuatu yang besar, namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah Swt. Kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan- Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah."

Kemuadian beliau bersabda, "Inginkah engaku kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, shadaqah itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan shalatnya seseorang di tengah malam." Kemudian beliau membaca surat As-Sajdah ayat 16, 'Tatajaafaa junuubuhum 'anil madhaaji'i.. ..hingga ya'maluun (lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas).'

Kemudian beliau bersabda, "Inginkah kalian kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya?" Aku menjawab, "Ingin, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pokok dari segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad."

Lalu beliau bersabda, "Maukah kalian kuberitahu kunci dari semua itu?" Aku menjawab, "Mau, wahai Rasulullah." Maka beliau menunjuk lidahnya seraya bersabda, "Kendalikan ini." Aku bertanya, "Wahai Nabiyullah, apakah kami akan dimintai pertanggungjawaban dengan apa yang kami katakan?" Beliau bersabda, "Celakalah engkau hai Mu'adz! Bukanlah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka?" (HR Tirmidzi)
Mu'adz bin Jabal r.a berkata, "Aku pernah berkata, 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku amal yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka'."Beliau menjawab, "Engkau menanyakan sesuatu yang besar, namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah Swt. Kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan- Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah."

Kemuadian beliau bersabda, "Inginkah engaku kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, shadaqah itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan shalatnya seseorang di tengah malam." Kemudian beliau membaca surat As-Sajdah ayat 16, 'Tatajaafaa junuubuhum 'anil madhaaji'i.. ..hingga ya'maluun (lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas).'

Kemudian beliau bersabda, "Inginkah kalian kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya?" Aku menjawab, "Ingin, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pokok dari segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad."

Lalu beliau bersabda, "Maukah kalian kuberitahu kunci dari semua itu?" Aku menjawab, "Mau, wahai Rasulullah." Maka beliau menunjuk lidahnya seraya bersabda, "Kendalikan ini." Aku bertanya, "Wahai Nabiyullah, apakah kami akan dimintai pertanggungjawaban dengan apa yang kami katakan?" Beliau bersabda, "Celakalah engkau hai Mu'adz! Bukanlah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka?" (HR Tirmidzi)

Dzikrul Maut

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra., beliau berkata: "Aku sedang duduk bersila didalam rumah ketika Rasulullah masuk dan memberi salam kepadaku, maka aku berdiri untuk menyambut kedatangannya sebagaimana biasanya. Lalu Rasulullah bersabda

"Duduklah pada tempatmu, tidak usah berdiri wahai Ummul Mukminin."

Aisyah melanjutkan ceritanya, kemudian Rasulullah duduk dan meletakkan kepalanya pada pangkuanku dan tidur terlentang. Dengan tidak sengaja aku mencari uban yang ada pada jenggot beliau dan terlihatlah 19 rambut yang telah memutih, maka aku berpikir dalam hatiku dan berkata: "Sesungguhnya dia akan keluar dari dunia sebelum aku, dan tinggalah umat yang tanpa Nabi." Maka aku pun menangis sehingga air mataku mengalir di pipiku dan menetesi wajah beliau hingga beliau terbangun dari tidurnya, lalu beliau bersabda "Apa yang membuatmu menangis wahai Ummul Mukminin?" Maka aku ceritakan apa yang aku rasakan. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: "Keadaan apakah yang paling menyusahkan bagi mayit?" Aku berkata: "Katakanlah ya Rasulallah."

Rasulullah bersabda: "Engkau dulu yang mengatakan" Maka aku pun berkata: "Tidak ada keadaan yang paling menyusahkan atas diri mayit dari pada saat keluar dari rumahnya, anak-anak berduka cita dibelakangnya, dan mereka berkata: 'Aduh ayah! aduh ibu!' dan orang tuanya berkata: 'Aduh anak-anakku!'"

Maka Rasulullah Saw. menjawab: "Ini memang pedih, tapi ada lagi yang lebih pedih dari itu."

Aku pun berkata lagi: "Tidak ada keadaan yang lebih berat atas diri mayit dari pada saat dia dimasukkan dalam liang lahat dan dikubur di bawah tanah, para kerabat, anak dan kekasihnya meninggalkannya pulang. Maka mereka menyerahkan mayit tersebut kepada Allah Swt. beserta segala amal perbuatannya. Setelah itu datanglah malaikat Munkar dan Nakir dalam kuburnya"

Rasulullah Saw. bersabda: "Apa yang lebih berat dari yang engkau katakan?"

Aku pun berkata: "Allah dan rasul-rasul-Nya yang lebih tahu."

Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Aisyah, sesungguhnya saat yang paling berat (menyedihkan) bagi mayit adalah saat masuknya tukang memandikan mayit kedalam rumahnya untuk memandikannya, mereka mengeluarkan cincin pemudaitu dari jari-jarinya, melepas pakaian pengantin dari badannya dan melepas sorban para syaikh dan fuqaha' (ahli fiqih) dari kepalanya untuk memandikannya. Ketika itu ruhnya memanggil (berseru) saat melihat jasadnya telanjang dengan suara yang dapat didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia, dia berkata: "Hai tukang memandikan, aku memohon kepadamu demi Allah agar engkau mencopot pakaianku dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya saat ini aku sedang istirahat dari sakitnya pencabutan Malaikat Maut".

Dan ketika air dituangkan kepadanya dia menjerit dan berkata: "Hai tukang memandikan, Demi Allah jangan engkau tuangkan air panas, dan jangan pula dengan air dingin, sesungguhnya jasadku telah terbakar sebab dicabutnya nyawaku."

Dan ketika dimandikan, dia berkata: "Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau pegang diriku terlalu kuat, sesungguhnya jasadku terluka sebab keluarnya nyawa."

Dan ketika selesai memandikan dan diletakkan pada kain kafan dan diikat di bawah kakinya, ruh berseru: "Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau ikat erat-erat lain kafan diatas kepalaku agar terlihat wajah keluargaku, anak-anakku dan kerabat- kerabatku, karena saat ini adalah yang terakhir aku melihat mereka, hari ini aku akan berpisah dengan mereka dan aku tidak bisa melihat mereka lagi sampai hari kiamat. " Ketika mayit akan dikeluarkan dari rumah, ruh berseru: "Demi Allah,hai jamaah pengantarku, jangan tergesa-gesa membawaku sehingga aku berpamitan dengan rumahku, keluargaku, kerabatku dan hartaku." Kemudian mayit berseru lagi: "Demi Allah, hai jamaahku, aku tinggalkan istriku menjadi janda, dan aku tinggalkan anakku menjadi yatim, maka janganlah kalian menyakitinya, karena hari ini aku keluar dari rumahku dan tidak akan kembali selamanya." Dan ketika mayit diletakkan pada keranda, ruh berkata: "Demi Allah, hai jamaah pengantarku, janganlah tergesa-gesa membawaku, hingga aku mendengar suara keluargaku, anak-anakku dan para kerabatku, karena hari ini aku berpisah dengan mereka sampai hari kiamat. " Ketika mayit dipikul dan melangkah 3 langkah dari rumah, ruh berseru dengan suara yang didengar oleh semua makhluk kecuali jin dan manusia, dan ruh berkata: "Hai para kekasihku, hai saudara- saudaraku, hai anak-anakku, jangan sampai kamu terbujuk oleh dunia sebagaimana diatelah membujukku dan jangan sampai kalian dipermainkan oleh zaman sebagaimana dia mempermainkanku, dan ambillah ibarat (hikmah) dariku. Sesungguhnya aku meninggalkan apa yang aku kumpulkan untuk ahli warisku, dan aku tidak membawa sesuatu apapun dan atas dunia Allah menghisabku sedangkan engkau bersenang-senang dengannya dan engkau tidak mendoakanku. " Ketika jamaah menshalati mayit dan sebagian ahli (keluarga) dan kerabatnya meninggalkan mushala, ia berkata: "Demi Allah, hai saudara-saudaraku, Sesungguhnya aku tahu bahwa mayit (orang yang mati) akan dilupakan oleh orang-orang yang hidup, akan tetapi jangan lupa, jangan cepat-cepat pulang sebelum engkau menguburku hingga engkau melihat tempatku.

Hai saudara-saudaraku, sesungguhnya aku tahu bahwa waka mayit lebih dingin dari air yang dingin (zamharir) dalam hati orang- orang yang hidup, akan tetapi janganlah cepat-cepat pulang." Dan ketika mereka meletakkan mayit disisi kubur, ia berkata lagi: "Demi Allah, hai jamaahku dan saudara-saudaraku, sesungguhnya aku mendoakan kamu semua, akan tetapi engkau tidak mau mendoakanku."

Dan ketika mayit diletakkan pada liang lahad, ia berkata: "Demi Allah hai ahli warisku, tidak aku kumpulkan harta yang banyak dari dunia kecuali aku tinggalkan untuk kalian, maka ingatlah kalian kepadaku dengan banyak berbuat kebajikan. Dan aku telah mengajarkan kalian Al-Quran dan tata krama, maka janganlah kalian lupa mendoakanku."



" Dikutip dari : Kitab Daqoiqul Akbar_Imam Abdirrahman bin Ahmad Al-Qadly



Copast dari "Komunitas Islam Belajar Bersama-sama Ilmu Agama"

I Love You Mom

Aku mempunyai pasangan hidup...
Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari ibu

Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada ibu

Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku

Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk anak kuantar ke rumah ibu

Saat sambut valentine slalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"

Selalu aku ingat pasanganku
Selalu ibu yg ingat aku

Setiap saat aku akan telpon pasanganku
Kalau inget aku akan telpon ibu

Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu

Renungkan:
"Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja...
bolehkah kau kirim uang untuk ibu?
Ibu tidak minta banyak... lima puluh sebulan pun cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya........

Tapi kalau ibu sudah tiada..........
Ibu aku RINDU.......AKU RIIINDDUU... SANGAT RINDU....
Berapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya....
berapa banyak yang sanggup melap muntah ibunya.....
berapa banyak yang sanggup mengganti lampin ibunya.....
berapa banyak yang sanggup..... membersihkan najis ibunya.......
berapa banyak yang sanggup....... membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....
berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya....

Dan akhir sekali berapa banyak yang sholat JENAZAH ibunya......

Senandung untuk Anakku

Anakku…
Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing
atau berbadan besarkarena mengandungmu?
Maka ibu akan memilih mengandungmu!
Karena dalam mengandungmu
ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak…
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak
Saat itu, begitu indah bagi ibu nak
Engkau bergerak dan menendang
Itu terasa sebagai kenikmatan yang luar biasa

Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar,
atau ibu harus berjuang melahirkanmu?
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu!
Karena menunggu dari jam ke jam,
menit ke menit kelahiranmu
adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Tak terkatakan apa yang ibu rasakan saat itu
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia
sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua

Yang ada di hati dan pikiran ibu
Bagaimana agar engkau bisa selamat kluar dari rahim ibu
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah…
saat paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah dan indah,
Karunia terindah yang Dia berikan
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Dengan penuh harap agar telingamu terbuka untuk
kalimat thoyyibah

Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,
atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu
dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan
yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah perjuangan yang luar biasa
Karena Ibu mengharapkan kebaikan semata

Anakku…
Bila ibu boleh memilih antara bekerja Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika karena perilaku ibu, engkau merasa sepi dan kecewa
Maka maafkanlah ibu anakku...........
nak…Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang berjuang untuk menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Duka dan kecewamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

(Dikutib dari karya seseorang dengan tambahan disana-sini)

Tips Naik Angkot Bagi Wanita

1. Pas naik angkot, pegang pintunya.. Naiknya pelan - pelan jangan sok manja pake minta ditolongin supirnya..:p

2. Kalau supir nanya “Mau kemana mbak?” Jangan dijawab “Mau ke hatimu” (Bikin supirnya galau ajah ♥♥)

3. Walau narsis jangan sampai ngajak supirnya foto bareng, apalagi pake upload tu foto ke facebook (Tepok jidat X_X)

4. Naik angkot gak perlu dandan cantik. Soalnya cuma di FTV kita bisa menemukan sopir angkot ganteng.

5. Pas sopir mau pindahin gigi, gak usah sok romantis pake pegang tangan dan tatap matanya (hadeeh :/)

6. Kalau duduk di belakang supir gak usah tiba - tiba nutup matanya trus bilang “Tebak aku siapa ?”
(Sumpah, ngga banget >:/)

7. Kalau sampai tujuan, ucapkan “Kiri, Pir..”. Jangan bilang “Kiri Beib..” (Inget loh!! :D)

8. Sepenuh apapun angkotnya jangan duduk di pangkuan supir, pokoknya jangan!! >=)

9. Terakhir dan terpenting kalau terima uang kembalian, terima aja. Tidak usah pakai cium tangan segala..#:-s

SEMOGA BERMANFAAT BUAT KAUM WANITA... DAN UNTUK KAUM PRIA YANG MEMILIKI PASANGAN WANITA.
(Copas dr BBM)

Ketetapan Manusia

Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/ bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. [Bukhari Muslim ]

"Terkadang Allah melapangkanmu, agar kau tak tenggelam dalam kesempitan..
terkadang Allah menyempitkanmu, agar kau tak hanyut terlena dalam kelapangan..
terkadang Allah melepaskanmu dari keduanya, agar kau tak bergantung kepada apa pun selain Allah..."

"Kadangkala Allah memberimu kesenangan dunia, namun tak memberimu taufik dan hidayah-Nya..
kadangkala Allah menolakmu dari kesenangan dunia, namun memberimu taufiq dan hidayah-Nya..."

"Ketika Allah membukakanmu pengertian (faham) tentang penolakan-Nya, maka penolakan-Nya itu niscaya berubah menjadi pemberian-Nya..."

(Al-Hikam, Ibnu Atha'illah As-Sakandary)

Ketika Musibah Datang

Bismillahirrohmanirohim.

Ketika 'musibah' menghampiri diri, maka katakanlah kepada jiwa kita : "Wahai jiwa, Tuhan lebih mengetahui apa yang berhak kau dapat. Kalau engkau tidak menerima dengan baik ketentuan dan takdir yang dipilih-Nya untukmu, aku takkan peduli dengan keinginan dan hasratmu. Musibah yang menimpaku ini menyimpan berbagai hikmah berupa : tebusan atas kesalahan yang mestinya diganjar dengan azab yang lebih besar, ujian untuk mengangkat derajatku sehingga lebih dekat kepada-Nya, perlindungan agar aku terhindar dari dosa, alat untuk memalingkan dari kelalaian, [dan] atau hukuman akhirat yang disegerakan agar aku tak lagi disiksa disana. Jadi, semua mengandung kebaikan."

Orang bijak tentu menyikapi musibah dengan indah. Ia akan berkata, "Ini adalah kehendak-Nya pasti lebih mulia daripada kehendakku serta lebih agung dalam hatiku daripada jiwa dan segenap anggota tubuhku."

Allahumma sholli ala Muhammad wa ali Muhammad.



Diambil dari "The Wisdom Of Al-Hakim Al-Tirmidzi. Olah Jiwa Untuk Meraih Takwa"