Sabtu, 15 Januari 2011

Sebuah Pilihan

Sayyidina Ali k.w. pernah meriwatkan bahwa begitu seseorang meninggal dunia, jenazahnya terbujur, diadakan "upacara perpisahan" di alam ruh.  Pertama-tama ruh dihadapkan kepada seluruh kekayaannya yang dia miliki.
Kemudian terjadi dialog antara keduanya.
Mayit itu mengatakan kepada seluruh kekayaannya,"Dahulu aku bekerja keras untuk mengumpulkan kamu itu sehingga aku lupa untuk mengabdi kepada Allah Swt.,
sampai aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Sekarang, apa yang akan kamu berikan sebagai bekal dalam perjalananku ini."
Lalu harta kekayaan itu berkata, "Ambillah dariku itu kain kafanmu."
Jadi tinggal kain kafanlah yang dibawa untuk bekal perjalanan selanjutnya.      Sesudah itu si mayit dihadapkan kepada seluruh keluarganya,anak-anaknya,suami atau istrinya -
kemudian si mayit berkata, " Dahulu aku mencintaikamu, menjaga dan merawat kamu.
Begitu susah payah aku mengurus dirimu, sampai aku lupa mengurus diriku sendiri.
Sekarang apa yang mau kalian bekalkan kepadaku pada perjalananku selanjutnya ?"
Kemudian keluarganya mengatakan, "Aku antarkan kamu sampai ke kuburan."     Setelah perpisahan itu, si mayit akan dijemput oleh makhluk jelmaan amalnya.
Kalau orang yang meninggal ini adalah orang yang shalih, maka dia akan dijemput oleh makluk yang berwajah ceria,
yang memandangnya menimbulkan kenikmatan, dan memancarkan aroma semerbak.
 Makhluk jelmaan itu kemudian mengajak si mayit pergi.
Kemudian mayit itu berkata : "Siapakah Anda ini sebenarnya ? Saya tidak kenal dengan Anda."
Makhluk itu kemudian menjawab: "Akulah amal saleh kamu dan aku akan mengantarkan  kamu sampai hari perhitungan (hisab) nanti."    
Tetapi amal jelek juga akan berwujud.
Dia akan berwujud wajah yang menakutkan, dengan bau yang menyengat seperti bangkai,
dan ia akan terus menemani kita sampai hari hisab nanti.
Kemudian ketika amal buruk itu ditanya, "Siapakah Anda ini sebenarnya ?"
Maka dia menjawab, "Saya adalah amal kamu yang jelek.
Dan aku akan menemani kamu sejak alam barzakh sampaikebangkitan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar